5.16.2011

Energi Alternatif pengganti BBM

Sawit Tidak Hanya Untuk Minyak Goreng


Salah satu kelemahan biofuel selama ini adalah kandungan tar didalam bahan baku. Tetapi dengan berkembangnya teknologi masalah ini sekarang dapt diatasi dengan teknologi gasifikasi plasma. Syngas hasil gasifikasi menggunakan teknologi ini akan bebas tar. Dengan teknologi ini juga bahan yang dibutuhkan tidak dibutuhkan biomassa yang besar. Dari tandan kosong kelapa sawit, sampah atau limbah organik, plastik sampai batu bara, bisa digunakan untuk “umpan” proses ini.


Disini dicontohkan tandan kosong kelapa sawit karena memiliki pasokan bahan yang melimpah dan mengandung angka setana yang tinggi. Glasifikasi plasma dilakukan pada suhu bilk reaktor hingga 2.000 derajat Celcius. Proses ini kemudian dilanjutkan dengan sintesis Fischer-Tropsch pada suhu 220-250 derajat Celcius.
Glasifikasi plasma merupakan teknologi pengolahan gas yang sederhana dan menghasilkan gas hidrogen dan nafta yang siap diolah menjadi bensin sebagai produk sampingan. Produk yang diperoleh memiliki kandungan kalor yang tingi.


Listrik yang diperlukan untuk mengoperasikan plasma gasifier ini dibangkitkan dari uap yang dihasilkan proses gasifikasi itu sendiri.Torch gas yang digunakan adalah hidrogen yang dapat diperoleh dari produk reaksi berikutnya, yaitu water gas shift reaction. Reaksi ini berguna untuk menyesuaikan rasio hidrogen dengan karbon monoksida (CO) sebelum bisa dilanjutkan ke reaksi Fischer-Tropsch.


Pengendalian gas sintetis juga meliputi proses pemisahan air, absorpsi karbon dioksida (CO2) dengan adsorben larutan amine, dan absorpsi untuk memisahkan hidrogen dengan adsorben zeolit serta karbon aktif. Reaksi Fischer-Tropsch dilakukan dalam reaktor sluury bubble coloumn berkatalis CO.
Reaksi ini dilakukan pada tekanan 20 bar dan suhu 220 derajat Celcius. Hidrokarbon yang dihasilkan kemudian diumpankan ke reaktor hydrotreating untuk proses hidrogenasi dan hydrocracking. Proses ini membutuhkan suplai gas hidrogen yang diperoleh dari produk water gas shift reactor.


Setelah rantai hidrokarbon terpotong sesuai spesifikasi biodiesel, aliran diumpankan terlebih dahulu ke dalam unit isomerisasi untuk mencegah adanya rantai karbon panjang yang memadat saat masuk kie fraksionasi. Pada unit fraksionasi (kolom distalasi) terjadi pemisahan secara sempurna. Produk akhir adala biodiesel generasi II yang berstandar SNI (Standar Nasional Indonesia) dan dapat langsung dipakai untuk menggerakkan motor diesel (mesin diesel).


sumber : REPUBLIKA jum’at 13 mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar